Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

Dipublikasi di e-Card | Tag , , , | 4 Komentar

Film Animasi “Cerita Anak Si Kancil”

 

Dipublikasi di Film Animasi | Tag , , , | 1 Komentar

Anastasia Astutie MP3

Campursari Anastasia Astutie bersama Manthou’s dan Cak Diqin
(Oleh2 Pakde Bagio)

A njangkepi ing urutaning babagan lampah seni
N yrantos peparing pangestu panjenengan sami
A ndon raos, sumonggo katur mirenggaken satiti
S edoyo awit namung saking nugrahaning Gusti
T an kendhat pangucap ugi panyuwun sesanti
A tur  panuwun kersaha mugi kepareng katampi
S umrambah kamas Manthou’s, Cak Diqin dhimas Koko Thole, dik Agus lan mas Harry
I ng ngronce tembung dadyo tembang kinanthi
A tur bilih kirang, kersaha paring pangaksami

A mung sadaya sedyo mugi pinayungana ung Gusti

Selengkapnya Campursari Anastasia Astuti silahkan unduh disini.

Daftar isi Koleksi Album Anastasia Astutie :
1. Poniran & Rohaye
2. Gembira Loka
3. Pilih Aku Apa Kertu
4. Ati Rempela
5. Tali Kutang
6. Klemben-klemben Roti-Roti
7. Tekad Kawulo Mudho
8. Cukup Loro Wae
9. Gendhulak-Gendhulik
10. Gudeg Ngayogja

Dipublikasi di Budaya Jawa | Tag , , , , , , | 6 Komentar

Selamat Hari Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Dipublikasi di e-Card | Tag , , | 1 Komentar

Marhaban Ramadhan 1432 H / 2011 M

Dipublikasi di e-Card | Tag , , | 2 Komentar

JAMAN MATARAM ISLAM : 1. KIAGENG PENJAWI

Ki Ageng Penjawi bersama Pemanahan dan Jurumertani ketika masih muda, pemah berguru kepada Ki Ageng Sela. Mereka bertiga disebut tiga serangkai, yang masih keturunan Raja Brawijaya V atau Prabu Kertabumi yang bertahta pada tahun l468 – l478 M.

Silsilah KiAgeng Penjawi adalah sebagai berikut:Raja Brawijaya V berputra Raden Bondan Kejawan. Raden Bondan Kejawan mempunyai tiga putra yang bungsu putri bernama Rara Kasihan diperistri Ki Ageng Ngerang. Pasangan antara Ki Ageng Ngerang dengan Rara Kasihan ini menurunkan dua putra orang yaitu Ki Ageng Ngerang II dan seorang putri (diperistri Ki Ageng Sela).  Ki Ageng Ngerang II mempunyai putra empat yaitu Ki Ageng Ngerang III, Ki Ageng Ngerang IV, Ki Ageng Ngerang V, dan Pangeran Kalijenar. Ki Ageng Ngerang III mempunyai putra bernama Penjawi.

Silsilah Ki Ageng Pemanahan  sebagai berikut : Putra Raden Bondan Kejawan yang nomor dua bernama Ki Ageng Getas Pandawa. Ki Ageng Getas Pandawa berputra  Ki Ageng Sela.
Ki Ageng Sela berputra Ki Ageng Enis. Ki Ageng Enis menurunkan putra bernama Pemanahan. Baca Selengkapnya ….

Dipublikasi di Sejarah Pati | Tag , , , | 16 Komentar

8. RADEN KEMBANGJAYA

Raden Kembangiaya adalah seorang pemuda yang tampan dan gagah. Walaupun usianya masih tergolong muda, dijuluki ahli pertapa karena mempunyai kesaktian yang luar biasa. Raden Kembangjaya mempunyai saudara dua yaitu Prameswari Kadipaten Carangsoka dan Raden Sukmayana di Majasemi.

Keseharian,  waktunya dihabiskan untuk menuntut ilmu di wilayah Bantengan Trangkil. Menjelang usia remaja ia berlatih ilmu kanuragan dan olah keprajuritan. Raden Kembangjaya sangat trampil dan cekatan menggunakan berbagai jenis senjata perang.

Adipati Yudapati telah kembali ke Paranggaruda dengan hati yang terluka dan perasaan dendam. Perlakuan terhadap Pangeran Josari tidak dapat diterima begitu saja. Ia tetap menyalahkan Ki Dalang Sapanyana sebagai penyebabnya. Baca Selengkapnya ….

Dipublikasi di Sejarah Pati | Tag , , , | 13 Komentar

7. PERKAWINAN YANG GAGAL

Dalang Sapanyana, sangat terkenal dengan sebutan dalang ajaib. Setiap mengadakan pagelaran, pasti banyak mengundang perhatian banyak penonton. Cerita yang disajikan sangat dikuasai dan menarik. Olah derak wayang atau sabetan juga menakjubkan.

Yang dikatakan ajaib pada diri Ki Dalang adalah ketika mengadakan pergelaran, Sang Dalang tidak pernah terlihat membawa segala perabot termasuk seperangkat gamelan. Ki Dalang Sapanyana selalu diiringi dua pesinden cantik yang masih bersaudara yaitu Ambarwati dan Ambarsari.

Keahlian dan keajaiban Ki Dalang Sapanyana, diperoleh setelah dia berguru dan bertapa cukup lama di Gunung Merbabu. Dengan melalui godaan aneka dan rintangan gaib yang teramat berat, akhirnya cita-citanya berhasil.

Siapa saja yang pernah menyaksikan pergelaran wayang Ki Dalang Sapanyana pasti akan terpukau dan terpesona. Seperti tengah menyaksikan adegan hidup yang benar-benar nyata. Terkesan sangat apik   dan yang menonton tak ingin beranjak sebelum pergelaran berakhir. Baca Selengkapnya ….

Dipublikasi di Sejarah Pati | Tag , , , | 6 Komentar

6. SONDONG MAKERTI – MAJERUK

Sondong Makerti dan Sondong Majeruk, keduanya adalah ahli perang yang sangat disegani. Ketika masih muda pemah menimba ilmu pada guru yang sama atau disebut tunggal seperguruan. Mereka berdua ibarat saudara kembar. Apabila menyatu antara Makerti dan Majeruk akan memunculkan kesaktian yang luar biasa sehingga sulit ditandingi.

Setelah keduanya dinyatakan lulus dalam menuntut ilmu,  sang guru berpesan bahwa Sondong Majeruk boleh menghisap candu namun tidak boieh memiliki isteri lebih dari satu dan Sondong Makerti boleh memiliki istri lebih dari satu namun tidak boleh menghisap candu. Apabila pesan tersebut dilanggar maka ilmu kesaktian yang sudah dimlliki akan luntur  dan hilang sama sekali. Sang guru memberi amanat terhadap kedua muridnya untuk bisa menjadi manusia yang berguna dengan syarat hati harus selalu bersih.

Sondong Makerti menetap di Wedari wilayah Majasemi Kadipaten Carangsoka. Makerti terpilih menjadi prajurit handal dan diberi kepercayaan menjaga keamanan di wilayah Majasemi.  Setiap ada persoalan gangguan keamanan, Makerti yang bertanggung jawab. Mulai dari pencurian, perampokan, pembunuhan, dan perselisihan antar daerah. Baca Selengkapnya ….

Dipublikasi di Sejarah Pati | Tag , , | 11 Komentar

5. KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK KANIGARA

Raden Sukmayana adalah penguasa wilayah Majasemi, yang masih adik ipar Adipati Puspahandungjaya penguasa Kadipaten Carangsoka. Hubungan Carangsoka dengan Majasemi terjalin erat sehingga kedua wilayah tersebut rakyarnya hidup rukun dan damai sehingga kedua wilayah tersebut rakyatnya merasa aman dan tentram.

Oleh rakyaknya, Raden Sukmayana diakui bukan hanya sebagai pejabat besar tetapi sangat dihormati sebagai seorang adipati. Raden Sukmayana memiliki wajah yang cerah, berkulit kuning bersih, dan sorot mata yang tajam. Sikap dan perilaku  sehari-hari tidak memberikan kesan yang kasar melainkan penuh wibawa. Raden Sukmayana tidak membedakan antara yang kaya  dan yang miskin.

Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan tidak arogan dan sangat terbuka. Semua aspirasi rakyatnya selalu didengar dan diperhatikan. Raden Sukmayana sadar tanpa dukungan rakyat, sebenarnya bukan apa-apa. Tidak jarang berkeliling untuk mengunjungi sampai  peiosok ke pedesaan sehingga antara pimpinan dengan yang dipimpin terjalin hubungan  erat. Baca Selengkapnya ….

Dipublikasi di Sejarah Pati | Tag , , | Meninggalkan komentar